Bupati Pandeglang Irna Narulita bangga panen raya Padi dan Jagung bisa sebagai penyangga kebutuhan Ibukota |
Pandeglang (#Bogor) - Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten terkenal sektor pertaniannya yang begitu maju. Tak heran, daerah ini menjadi penyuplai bahan pangan pokok seperti beras dan jagung guna memenuhi kebutuhan Ibukota dan industri pangan dan pakan setiap tahunnya.
Bupati Pandeglang Irna Narulita menyatakan masa panen raya untuk padi dan jagung dipastikan hasilnya surplus sehingga terus menjadi daerah penyangga pangan Ibukota. Panen raya padi dan jagung berlangsung dari Maret hingga Mei 2020, sehingga di tengah pandemi covid 19 tak menghalangi petani beraktivitas panen. “Untuk beras aman, Insha Allah hasilnya bagus, stok malah surplus sampai dengan Oktober 94.735 ton. Bahkan kota Tangerang minta distribusi dari Pandeglang untuk bulan Mei 2020 sejumlah 342 ton," kata Irna di Kantornya (9/04).
Irna menjabarkan panen padi Maret-Mei 2020 diperkirakan seluas 48.934 hektar dengan produksi sebanyak 157.405 ton gabah kering panen. Panen ini merupakan hasil dari musim tanam Oktober-Maret 2019-2020 seluas 68.104 hektar, terdiri padi sawah seluas 57.762 hektar dan padi gogo seluas 10.342 hektar.
"Adapun panen Maret seluas 20.895 hektar dengan produksi 117.212 ton gabah kering panen atau setara 63.387 ton beras, panen padi April seluas 14.573 hektar dengan produksi 84.639 ton setara 45.397 ton beras. Serta panen padi Mei seluas 13.466 hektar dengan produksi 77.177 ton atau setara 48.621 ton beras," ulasnya. “Hasil panen raya ini dengan provitasnya cukup tinggi 5,9 ton perhektar untuk padi sawah dan 3,69 ton untuk padi gogo serta harga gabah kering panen di petani saat ini mencapai Rp 4.200 perkilogram," harapnya.
Selain panen padi, Irna pun menyebutkan Kabupaten Pandeglang juga ada panen raya jagung. Luas panen jagung pada Maret seluas 5.183 hektar dengan jumlah produksi sebanyak 28.276 ton kering pipil. Perkiraan panen April seluas 2.015 hektar dengan produksi 12.285 ton kering pipil. “Harga di tingkat petani juga lumayan berkisar Rp 3.000 hingga Rp.3.500 per kg, untuk jagung pipilan kering dengan kadar air 16-19 persen,” terangnya.
Melihat kinerja panen raya ini, pemerintah Kabupaten Pandeglang mengapresiasi semangat para petani, sebab dilakukan di tengah wabah Covid-19. Kemudian, Irna menyebut pihaknya selalu mengingatkan agar para petani menerapkan social distancing menangkal penularan virus.
"Yakni mengurangi banyak kerumunan massa dan mengatur jarak antar petani minimal 1 sampai 2 meter, serta imbauan untuk selalu memakai masker dan cuci tangan," ujarnya.
"Namun perlu dicatat, persoalannya disaat musim panen raya di Kabupaten Pandeglang, perlu peran Bulog untuk penyerapan gabah. Dengan begitu hasil panen tidak dijual ke pihak luar seperti para tengkulak," tambah Irna (ma).