![]() |
Delegasi Uni Emirat Arab tertarik kerjasama pengembangan dan pemanfaatan mangrove di Indonesia |
Indramayu (#Bogor) - Uni Emirat Arab (UEA) sangat berminat, dan siap kerja sama dengan Indonesia pengembangan dan pemanfaatan mangrove. Hal ini terungkap dalam pertemuan yang dihelat di Jakarta (18/2), antara delegasi UEA diketuai Penjabat Direktur Eksekutif Sektor Keanekaragaman Hayati Terestrial & Kelautan, Badan Lingkungan Hidup - Abu Dhabi, UEA, Mr. Ahmed Al Hashmi dengan Indonesia diwakili Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) melalui Plt Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kemenko Marves, Nani Hendiarti.
"Kami membahas kemungkinan untuk bekerja sama di bidang pengembangan dan pemanfaatan mangrove. Kedua negara bermaksud mengembangkan bidang kerja sama potensial, diantaranya pembibitan, restorasi dan rehabilitasi bakau, layanan ekosistem mangrove, ekowisata, karbon biru, perikanan, perlindungan pesisir. Kemudian pengembangan kapasitas yang mencakup pertukaran pengetahuan dan teknologi, seperti kultur jaringan mangrove, drone untuk rehabilitasi. Lalu asisten teknis, seperti lokakarya dan pelatihan, serta penelitian bersama," ujar Nani
Sementara dari UAE, Mr Ahmed mengatakan, negaranya sangat berminat pada beberapa bidang di rencana kerja sama ini. “Yaitu area penelitian untuk bertukar metodologi dan pengalaman dengan lebih fokus pada satu-satunya spesies bakau yang ada di UAE (Avicennia marina). Kami juga berminat kembangkan pedoman untuk pemantauan, evaluasi, dan program pertukaran peneliti muda dan lainnya. Juga, tentang pembibitan dan perkebunan, penerapan teknologi, pemanfaatan situs hutan bakau untuk ekowisata," ujarnya.
Salah satu poin kerja sama, UEA berencana akan membantu program rehabilitasi dan restorasi mangrove dengan teknologi yang dimilikinya. Pemerintah Indonesia juga akan memilih beberapa site hutan mangrove yang akan didorong untuk bekerja sama dengan UEA. Hal ini guna mempercepat program agar dapat mendatangkan benefit bagi masyarakat.
Delegasi UAE juga kunjungi Taman Hutan Mangrove, Karangsong, Indramayu, Jawa Barat. Di sela-sela kunjungan lapangan, Nani turut menyoroti cukup banyaknya lahan mangrove yang terdegradasi, sebagian besar karena ulah manusia, semisal alih fungsi lahan dan sebagainya, tetapi juga ada karena alam.
"Namun 5 tahun terakhir ini semenjak ada Kemenko Marves, mulai kelihatan ada progres ke arah yang lebih positif, yaitu kita mengembalikan mangrove yang terdegradasi dengan jalan restorasi, rehabilitasi dan itu terus kita upayakan agar mangrove kembali kepada fungsinya. Harapannya, kerja sama dengan UEA ini bisa mempercepat pencapaian target nasional itu," ungkapnya (ma).