![]() |
Intervensi Pemerintah tangani daerah defisit pangan dengan benahi sistem distribusi dan perkuat jaringan dengan K/L |
Gubernur Provinsi Riau, Syamsuar menyebut, gerakan tanam ini meliputi penyediaan pangan dan hortikultura padi, jagung, sayur, buah dan subsektor pertanian lainya seperti ubi jalar dan singkong. Ini sebagai bentuk antisipasi kenaikan harga akibat terbatasnya akses pengiriman. "Ketika daerah lain memberlakukan PSBB, maka arus masuknya bahan pangan dari daerah lain ke daerah kita juga akan terbatas, dan harganya kemungkinan besar akan naik. Maka itu, kita harus mengantisipasi sejak dini," kata Syamsuar saat beri arahan pada acara 'Gerakan Tanam Penyediaan Pangan Daerah' di Desa Kualu, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau (6/5).
Syamsuar mengatakan, sejauh ini Pemprov Riau telah mengatur skema pola tanam melalui intruksi Gubernur kepada para Bupati dan Walikota se-Provinsi Riau, seperti penanaman terintegrasi antara produksi dan akses pasar, pemanfaatan lahan pekarangan, tanaman tumpang sari serta penanaman dalam pot atau polybag. “Tujuannya untuk menjaga keseimbangan supply dan demand agar bahan pangan serta stabilisasi harga pangan tetap terjaga dengan baik. Kemudian melakukam kegiatan ekstensifikasi berupa perluasan areal tanam dengan cetak sawah baru, rehabilitasi sawah terlantar, optimalisasi lahan, pemanfaatan lahan tidur (sleeping land) dan lahan-lahan milik kantor lembaga pemerintah atau swasta yang tidak dimanfaatkan," tambahnya.
Dari Gorontalo, gerakan tanam juga dulakukan di sejumlah wilayah. Di sana, para petani dan masyarakat diminta memanfaatkan pekarangan rumah dan lahan kosong berpotensi besar. Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim mengatakan mengatakan, penanaman tersebut untuk menambah jumlah stok yang ada menjadi lebih kuat. Meski demikian, ia menjamin pasokan pangan selama 3 bulan ke depan dalam posisi aman dan terkendali.
Idris mengatakan, saat ini Pemprov Gorontalo terus memfasilitasi dan mendorong petani untuk mempercepat penanaman agar musim panen nanti Agustus-September mampu menambah jaminan ketersedian pangan di provinsi Gotontalo. "Sekali lagi, Insya Allah pangan kita selama 3 bulan ke depan dalam posisi yang aman," ucapnya.
Sementara itu, gerakan tanam juga dilakukan di Kabupaten Kediri. Di sana, Bupati Kediri, Haryanti Sutrisno langsung meminta seluruh jajaranya melakukan sosialisasi gerakan tanam untuk menambah kebutuhan lokal. "Kami optimis mampu menjaga ketahanan pangan nasional, terutama saat panen raya padi di bulan april ini yang diperkirakan mencapai 50.758 ton gabak kering giling. Kemudian pada akhir tahun nanti kami optimis mencapai surplus beras sebesar 50 rb ton, begitu juga untuk aneka cabe yang diperkirakan surplus 29 ribu ton serta bawang merah 1000 ton," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menuturkan ada sejumlah provinsi mengalami defisit beras. "Setelah diintervensi, maka yang tersisa hanya Kepulauan Riau, Bangka Belitung dan Maluku Utara. Semuanya juga sudah berangsur baik," papar Mentan. Menurutnya, beberapa upaya intervensi dilakukan pemerintah, seperti alokasi stok beras nasional dari daerah surplus ke daerah yang terkena defisit, serta berkoordinasi dengan Bulog untuk distribusi stok beras. "Kelancaran distribusi menjadi kunci untuk menjaga ketersediaan stok beras. Karena itu kami berharap tidak ada lockdown atau isolasi wilayah," ungkapnya (ma).