-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Iklan

TNI Siap Hadir Dalam Pengamanan Laut Natuna

Minggu, 05 Januari 2020 | Januari 05, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-01-05T06:13:48Z

TNI gelar pasukan terkait ancaman keamanan laut di Natuna
Natuna (#Bogor) - Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan/Pangkogabwilhan I Laksamana Madya TNI Yudo Margono, pimpin apel gelar pasukan intensitas operasi rutin TNI dalam pengamanan laut Natuna di Paslabuh, Selat Lampa, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau (3/1). Beberapa waktu lalu dikabarkan kapal ikan asing dari Vietnam dan Tiongkok beberapa kali memasuki wilayah NKRI.


Pasukan yang terlibat dalam apel sekitarbah 600 personel, terdiri dari 1 Kompi TNI AD Batalyon Komposit 1 Gardapati, 1 Kompi Gabungan TNI AL terdiri dari personel Lanal Ranai, uninsur KRI Teuku Umar 385 dan KRI Tjiptadi 381, Satgas Komposit Marinir Setengar, serta 1 Kompi TNI AU (Lanud Raden Sadjad dan Satrad 212 Natuna).



Pangkogabwilhan I tegaskan, pelanggaran wilayah yang dilakukan kapal asing di wilayah zona ekonomi eksklusif Indonesia/ZEEI, berupa penangkapan ikan secara ilegal dikawal oleh kapal Coast Guard asing merupakan ancaman pelanggaran di wilayah NKRI. Sehingga, TNI wajib melakukan penindakan hukum terhadap pelanggar asing yang telah memasuki wilayah dan kegiatan ilegal berupa penangkapan ikan tanpa ijin dari pemerintah Indonesia.



Mulai 1 Januari 2020, telah didelegasikan tugas dan wewenang kepada Pangkogabwilhan I untuk menggelar operasi menjaga wilayah kedaulatan Indonesia dari pelanggar negara asing. Operasi ini dilaksanakan oleh TNI dari unsur laut, udara dan darat.



Pangkogabwilhan I memberikan beberapa perhatian kepada seluruh prajurit TNI yang bertugas, khususnya pengawak KRI dan pesawat udara.  Pertama, agar memahami aturan-aturan yang berlaku baik hukum laut internasional maupun hukum nasional di wilayah laut Indonesia.



Kedua, melaksanakan penindakan secara terukur dan profesional, sehingga tak mengganggu hubungan negara tetangga yang sudah terjalin dengan baik. Ketiga, gunakan Role of Engagement (RoE) yang  sudah dipakai dalam operasi sehari-hari.



Juga ditekankan kepada prajurit TNI yang bertugas agar tak terprovokasi dan terpancing dari unsur-unsur kapal asing yang selalu melakukan provokasi apabila ada kehadiran KRI. “Kehadiran Kapal Perang Indonesia adalah representasi negara, sehingga mereka harusnya paham ketika negara mengeluarkan Kapal perangnya bahwa negara pun sudah hadir disitu,” tegasnya (ma).
×
Berita Terbaru Update