Cariu, (d'MonitorBogor) - Mahalnya harga beras saat ini, tidak membuat warga Kecamatan Cariu-Tanjungsari terpengaruh sedikit pun. Dipeliharanya Kearifan Lokal di sini, membuat warga dua kecamatan tersebut, tetap memiliki persediaan beras yang cukup.
Dari data yang diperoleh, tergambar bahwa hasil rata-rata per hektare lahan sawah mencapai + 6,4 ton gabah kering giling (GKG), dan jika dikalikan dengan jumlah luas lahan sawah 5.176 ha (luas sawah Cariu dan Tanjungsari), maka hasil setiap panen adalah 33.126,4 ton GKG.
Dimana nilai konversi GKG menjadi beras adalah 65 persen. Jadi dari total 33.126,4 ton GKG akan diperoleh 21.532,16 ton dalam satu musim panen. Jadi, dalam setahun, atau dua kali panen, maka hasilnya mencapai 43.064,32 ton beras. Belum lagi jika ditambah dengan hasil panen lahan sawah yang ditanam tiga kali.
Sementara, pada umumnya konsumsi beras warga, adalah 98 kilogram per tahun per kepala/jiwa. Dapat diperhitungkan dari total 93.724 jiwa – jumlah penduduk Cariu dan Tanjungsari - akan menghabiskan 9.185 ton beras per tahunnya.
Dari hitungan kasar di atas, dari ketersediaan beras sebanyak 43.064 ton, dengan konsumsi beras 9.185 ton, maka masih terdapat surplus + 33.879 ton. Foto : Istimewa